Manchester United

Selasa, 24 Juli 2012

Indonesia-Perancis Akan Tingkatkan Kerjasama Energi dan Mineral

Indonesia dan Perancis akan meningkatkan kerjasama bilateral dalam bidang energi dan mineral, termasuk peran perusahaan Perancis di Indonesia, diantaranya TOTAL yang mengoperasikan Blok Mahakam Kalimantan Timur serta ERAMET perusahaan nikel yang akan membangun smelter di Halmahera.
Hal tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik usai bertemu dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri Perancis, Nicole Bricq di Paris, Senin, (23/7/2012).
Menurut Menteri ESDM, dalam pertemuan tersebut dibahas upaya-upaya peningkatan peran perusahaan yang berasal dari Perancis di Indonesia, termasuk ERAMET yang akan membangun smelter nikel di Halmahera dengan rencana investasi lebih dari 5 milyar euro.
Operasi Eramet di Indonesia adalah melalui kepemilikan saham pada PT Weda Bay Nickel (WBN) di bawah konsorsium Strand Mineralindo Pte. Ltd. Dalam rangka peningkatan nilai tambah mineral, PT WBN sedang membangun smelter untuk mengolah nikel dengan kapasitas 2 x 35 ton/tahun yang ditargetkan dapat mulai berproduksi pada 2017.
Dalam bidang energi, saat ini Pemerintah Perancis berusaha mengalihkan ketergantungan terhadap minyak ke pemanfaatan energi nuklir dan berhasil menurunkan proporsi minyak bumi dalam konsumsi energi final dari 71% (1973) menjadi 39% (2003). Perancis merupakan negara dengan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia dan peringkat dua dunia dalam kapasitas total nuklir terinstal.
Untuk batubara, Perusahaan batubara milik Perancis, Charbonnages de France, telah mengakhiri produksi batubaranya pada April 2004. Perancis saat ini tinggal memiliki cadangan batubara yang sangat kecil, setelah mengalami penurunan produksi batubara secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar